Tukar Link Banner Backlink Anchor Text :: Buku Kurikulum Baru 70 Persen Terdistribusi
Mungkin gaya kerja lambannya pemerintah bukan hal yang aneh atau mengherankan bagi masyarakat Indonesia, dan bisa saja gaya kerja yang lelet dari pemerintah Indonesia adalah salah satu gaya khas Kepemerintahan Indonesia, dan pada tiap ada Kurikulum Baru pasti bukunya sangat lamban untuk disebarkan kepada sekolah-sekolah dan berikut berita keterlambatan Buku Kurikulum 2013:
Buku Kurikulum 2013 Baru 70 Persen Terdistribusi
Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Achmad Jazidie, mengakui belum semua Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan menerima buku Kurikulum 2013. Menurut dia, hingga kini baru sekitar 70 persen sekolah yang menerima.
"Sekarang sudah 70 persen yang didistribusikan. Saat konferensi pers lima hari lalu masih sekitar 50 persen," katanya saat dihubungi, Ahad, 13 Juli 2014.
Untuk pencetakannya, kata Jazidie, prosesnya sudah hampir 100 persen. Kementerian kini sedang mengawasi proses tersebut agar selesai sepenuhnya sebelum 4 Agustus mendatang. "Tahun ajaran baru efektif mulai 4 Agustus," ujarnya.
Jazidie mengatakan proses pencetakan ini terlambat lantaran awalnya 19 perusahaan yang mencetak buku tersebut menunggu semua pesanan sekolah masuk ke mereka. Soalnya, perusahaan itu takut tidak dibayar jika mencetak buku yang tak dipesan sekolah.
Namun, kata dia, Kementerian kemudian menegaskan bahwa mereka harus mencetak sesuai tiras, termasuk untuk sekolah yang belum memesan. "Kami jamin semuanya dibayar," ujarnya. (Baca juga: Buku Kurikulum 2013 Dicetak di Daerah).
Kepala SMA 76 Jakarta Retno Listyarti sebelumnya mengatakan sekolahnya belum menerima buku Kurikulum 2013. Menurut dia, masalah ini juga terjadi di sekolah lainnya. Retno yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia itu mengatakan, buku-buku itu juga belum di terima di daerah Jawa Tengah, misalnya Purbalingga, Jawa Barat yaitu di Bekasi, Depok, Bogor, Indramayu, Garut, Tasikmalaya; di Nusa Tenggara Barat yakni Bima, dan Mataram; Medan, Sumatera Utara; Batam, Kepulauan Riau, dan Sumenep, Jawa Timur.
Jazidie membantah hal tersebut. Dia mengatakan buku kurikulum baru itu kini sudah diterima oleh sekolah terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, dan Surabaya. "Saya jamin sudah diterima," ujarnya. Adapun daerah yang belum menerima di antara Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, dan Maluku.
Buku Kurikulum sebentar-sebentar diganti, sebentar-sebentar sudah gak cocok dengan kurikulum sekarang. begitu dalih kenapa buku harus pakai yang baru, namun pada kenyataannya banyak sekali buku agama yang salah, terutama kalau kita lihat di buku-buku Al-Qur'an Hadits, dan adanya banyak salah itu muncullah paradigma salah di masyarakat sehingga terjadilah Salah Kaprah.
Salah kaprah sendiri banyak terjadi, bahkan dalam urusan agama juga banyak terjadi salah kaprah, dan mengenai salah kaprah anda bisa baca diantaranya di artikel berikut:
Salah Kaprah Dalam Penulisan Bulan Puasa Ramadlan
Salah Kaprah Dalam Lafadh Niat Puasa Ramadlan
Karena adanya banyak salah kaprah ini, saya himbaukan kepada semua Masyarakat Indonesia untuk bersikap cerdas memilah mana yang benar dan mana yang salah, agar kesalahan ini tidak kita turunkan kepada anak cucu kita.